Anda di Museum Badau ini bisa melakukan beberapa kegiatan dan aktivitas seperti :
Pada zaman dulu, di Pulau Belitung ini memang ada beberapa kerajaan yang berkuasa. Salah satu kerajaan tersebut adalah Kerajaan Badau. Meskipun saat ini Kerajaan Badau sudah runtuh namun beberapa sisa peninggalannya masih bisa kita jumpai sampai sekarang di sebuah museum bernama Museum Badau.
Untuk tarif masuk ke Museum Badau ini sangat murah yakni hanya Rp 2.000/orang. Tarif ini sendiri nantinya digunakan oleh pengelola untuk biaya perawatan Museum. Karena di museum ini ada sebuah pusaka yang dikeramatkan maka Anda harus menjaga sikap dan tingkah laku. Bila Anda datang dan mendapati museum tutup, maka Anda bisa menelepon juru kunci untuk membukakan pintu museum.
Selain diambil dari nama kerajaan, nama Badau pada museum ini adalah karena lokasinya yang ada di Kecamatan Badau, Tanjung Pandan. Penetapan Museum Badau untuk publik atau masyarakat umum sendiri diresmikan pada tahun 1982. Diinisasi oleh Pemerintah Daerah setempat, Museum Badau dibangun dan didirikan dengan tujuan agar beberapa peninggalan Kerajaan Badau berserta kisahnya tetap terjaga dan lestari. Juru kunci Museum Badau sendiri saat ini adalah masih keturunan kerajaan yakni cucu Raja Badau ke-10 bernama Ki Johar Juki. Berada di halaman depan museum kita akan menjumpai sebuah patung tentara kerajaan Badau yang sedang membawa tombak. Patung ini sendiri menjadi simbol kejayaan pasukan Kerajaan Badau yang mampu menguasai beberapa wialyah sekitar Belitung.
Beberapa koleksi peninggalan Kerajaan Badau yang bisa dijumpai di Museum Badau adalah Gong, kering, pedang, kayu gaharu, kelinang, baki, periok dalong, kendi dan lain sebagainya. Beberapa senjata yang ada di sini konon riwayatnya dahulu digunakan untuk berperang melawan penjajah. Salah satu koleksi yang paling menjadi daya tarik di Museum Badau adalah sepasang tombak kebanggaan dari masyarakat Badau bernama Tombak Berambu atau Berlek 13. Tombak ini memang sangat spesial karena dibuat oleh Daloeng Muyang Gresik yang merupakan raja pertama Badau dan juga murid Sunan Gresik. Sepasang tongkat ini menurut juru kunci berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dan tidak dapat dipisahkan. Pernah suatu kali kedua tombak ini dipisahkan. Namun anehnya dalam waktu yang singkat salah satu tombak kembali lagi ke Museum Badau dan kembali berpasangan. Tombak yang berada di Museum Badau ini disimpan dalam lemari dan diberi parfum yang diyakini sebagai makanannya.
Untuk fasilitas di Museum Badau ini terbilang sudah baik. Selain sarana dan pra-sarana umum seperti toilet dan area parkir, Anda juga bisa mendapati tempat makan atau warung makan, masjid serta pasar di area luar sekitar museum.
Musuem Badau ini berada di Jl. Abdul Rahman No.1, Desa Badau, Kecamatan Badau, Belitung. Untuk akses menuju musuem sangatlah mudah. Hal ini dikarenakan Musuem Badau berada tidak jauh dari jalan raya Tanjung Pandan dan Belitung Timur. Dari Kota Tanjung Pandan sendiri Museum Badau bisa dicapai dalam waktu sekitar 20 menit. Sementara itu dari Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, Anda bisa mencapai lokasi Museum Badau ini hanya dalam waktu sekitar 12 menit saja.
Komentar Museum Badau