AKTIVITAS YANG BISA DILAKUKAN
Di Museum Timah ini beberapa kegiatan dan aktivitas seperti :
- Melihat-lihat bangunan museum dan juga koleksi Museum Timah Tanjung Pandan berupa benda-benda atau perlengkapan menambang.
- Melihat-lihat koleksi museum yakni peninggalan kerajaan, harta karun, benda kuno dari negeri asing serta juga awetan hewan purba dan langka.
- Dengan bantuan guide, kita bisa mendengarkan cerita atau kisah masa lalu dari pertambangan timah di Pulau Belitung.
- Melihat maket yang menjelaskan cara pertambangan timah pada masa lalu.
- Menyaksikan Prasasti Timah yang berada dari halaman depan museum dan dibuat pada 23 Juni 1923.
Sebagai pulau yang sejak dulu dikenal sebagai penghasil tambang timah, membuat Belitung punya kisah dan riwayat mendalam. Meskipun perusahaan timah (PT. Timah) sudah lama tak beroperasi atau bubar, jejak rekam pertambangan timah di Belitung masih terus melekat di hati masyarakat. Nah untuk Anda yang ingin mengetahui sejarah pertambangan timah bisa datang ke Museum Timah Tanjung Pandan.
TARIF DAN CATATAN KHUSUS
Untuk tarif masuk ke Museum Timah Tanjung Pandan ini sangat terjangkau dan ramah kantong yakni sebesar Rp. 2.000,- per orang. Dengan tarif yang murah ini tentu Anda tak perlu ragu lagi datang ke Museum Timah Tanjung Pandan. Perhatikan juga jam buka museum ini yakni dari 08:00-16:00 WIB setiap harinya.
Munculnya museum ini sendiri digagas oleh DR. Osberger, seorang geologis berkebangsaan Belgia pada tahun 1963. Saat itu DR. Osberger yang juga bekerja untuk PT. Timah, Tbk, ingin segala kisah penambangan timah di Belitung dapat dikisahkan di masa depan. Maka dari itu kemudian tercetus untuk mendirikan tempat semacam museum yang menyimpan benda-benda berkaitan dengan sejarah pertambangan timas di Belitung.
Sepeninggal DR. Osberger, cikal bakal Museum Timah Tanjung Pandan ini diambil alih pengelolaannya oleh Pemerintah Daerah setempat. Sebelum dinamakan Museum Timah Tanjung Pandan, museum ini bernama Musuem Geologi. Atas gagasan Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan RI saat itu Dr. Chaerul Saleh, kemudian nama Museum Geologi diganti menjadi Museum Tanjungpandan. Tidak hanya itu lokasi awal Museum Timah Tanjung Pandan ini sebenarnya akan ditempatkan di daerah Kelapa Kampit. Tapi mengingat jaraknya yang jauh dari pusat kota dan juga akses yang sulit, membuat Ir. MEA Apitule yang merupakan Direktur Utama Penambangan Timah Belitung memindahkan museum ke Tanjungpandan.
Museum Timah Tanjung Pandan sendiri berdiri di lahan bekas bangunan bekas kantor NV Billiton Maatschappij yang pernah dijadikan tempat tinggal Kepala Penambangan Timah Belitung di jaman Belanda. Ketika museum telah dikelola Pemerintah Daerah ada beberapa hal yang dilakukan untuk membuat masyarakat tertarik datang. Beberapa hal yang dilakukan Pemerintah Daerah pada Museum Timah Tanjung Pandan adalah menambah koleksi musuem dengan benda-benda sejarah peninggalan kerajaan-kerajaan yang pernah bekuasa di Pulau Belitung. Tidak hanya menambah koleksi museum, pada area belakang museum yang luas, Pemerintah Daerah juga membuat kebun binatang mini dengan koleksi beragam satwa khas Pulau Belitung.
Masuk ke area Museum Timah Tanjung Pandan ini kita bisa mendapati beragam koleksi menarik untuk kita saksikan dan pelajari. Sesuai namanya maka koleksi utama di museum ini adalah koleksi benda-benda pertambangan timah seperti beragam peralatan yang digunakan untuk menambang timah, termasuk kapal keruk. Selain itu ada juga replika tambang serta koleksi batu mineral dan biji logam seperti timah, kalsit, biji nikel, kwarsa, batu kawi, hematit, siderit, garnierit, pyrit, radio larit dan lagi lain sebagainya. Batu Satam yang ternama pun bisa kita dapati di museum ini.
Tidak hanya koleksi berkaitan penambangan timah, tapi di museum ini kita juga bisa mendapati koleksi keramik tua asal Tiongkok dan Thailand seperti mangkok, kendi dan lainnya. Beberapa peralatan keseharian lama juga bisa kita dapati wadah buah, wadah perhiasan, baki segi empat, bokor (bukor) dan lainnya bisa kita dapati. Untuk koleksi kerajaan yang bisa kita jumpai di museum ini antara lain beragam senjata tajam serta meriam, cap kerajaan, ung kuno, nisan kayu Makam KA Rahad (Depati Cakraningrat VIII) pendiri Kota Tanjungpandan dan juga keris. Beberapa koleksi harta karun yang ditemukan di bawah perairan laut seperti batangan emas serta keramik dari jaman Dinasti Tang juga bisa kita jumpai.
Koleksi lain dari Museum Timah Tanjung Pandan adalah awetan Ikan Arapaima, yang masih hidup, Berekong, sejenis Biawak dengan kulit lebih halus serta awetan buaya dan penyu besar. Tidak hanya itu koleksi tengkorak Dimetrodon dan gading gajah yang ditemukan di sebuah tambang Timah di Belitung juga bisa kita temui di museum ini. Koleksi paling unik dan menarik serta tertua yang bisa kita jumpai di Museum Timah Tanjung Pandan adalah Samurai peninggalan Jepang bertarikh tahun 1514.
FASILITAS DI OBJEK WISATA
Mengenai fasilitas yang akan mendukung kegiatan eksplorasi museum tak perlu diragukan lagi. Sebab di Museum Timah Tanjung Pandan ini ada beberapa sarana-prasarana yang bisa kita jumpai seperti area parkir, toilet, warung, play ground dan juga kebun binatang kecil yang mengkoleksi beberapa binatang seperti unggas, buaya, dan ular piton di belakang museum. Untuk Anda yang ingin menyantap makanan di restoran atau bermalam di sekitaran museum juga tak perlu khawatir karena ada beberapa pilihan resto dan penginapan yang bisa dituju. Keberadaan resto dan penginapan yang mudah didapati ini dikarenakan lokasi Museum Timah Tanjung Pandan yang berada di kota Tanjung Pandan.
AKSES MENUJU LOKASI
Museum Timah Tanjung Pandan ini bisa Anda dapati di Jalan Melati No. 41 A, Kecamatan Parit, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka-Belitung. Lokasi tepat dari museum ini adalah di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungpandan. Museum ini juga berada tidak jauh dari objek wisata Pantai Tanjungpendam yang dikenal sebagai kawasan kota tua. Untuk mencapai Museum Timah Tanjung Pendam sendiri sangat mudah. Ini karena Museum Timah Tanjung Pandan berada tidak jauh dari pusat Kota Tanjung Pandan yang berjarak hanya 1 km saja. Sementara itu dari Bandara H. A. S. Hanandjoeddin,
Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 26 menit untuk sampai ke Museum Timah Tanjung Pandan. Karena berada di kota Tanjungpandan maka akses jalan menuju ke museum terbilang mudah. Tidak hanya itu akan ada banyak moda transportasi yang bisa kita dapati untuk menuju ke museum ini.
Komentar Museum Timah