Daftar Wisata Religi di Belitung yang Patut untuk Dikunjungi

Artikel dan Berita Tentang Belitung
Add to bookmarkAdded
Belitung Article #183
 
 Asep Irwan Gunawan  2/03/2019
Location: Pulau Belitung VIEW 15939 LIKE 215

Bagi Anda yang sedang merencanakan berlibur untuk kedua atau ketiga kalinya ke Belitung dan bosan dengan wisata ke pantai, maka wisata religi bisa jadi salah satu alternatifnya. Berada di Belitung, kita memang tidak hanya bisa mendapati wisata alam dan budaya. Tapi di sini kita juga bisa mendapati wisata religi yang tak kalah menariknya. Dengan melakukan wisata religi maka kita tidak hanya bisa melakukan refreshing, tapi kita juga bisa menyejukkan batin dan meningkatkan keimanan. Bahkan beberapa wisata religi yang ada di Belitung ini juga bisa membuat kita mendapati riwayat atau sejarah yang mendalam dari tempat tersebut. Nah, berikut ini adalah beberapa wisata religi yang patut Anda kunjungi saat berlibur di Belitung.

1. Masjid Al Ikhlas Sijuk

foto #0

Pertama, wisata religi yang patutu untuk dikunjungi di Belitung adalah Masjid Al Ikhlas Sijuk. Masjid yang berada di Jalan Penghulu, RT. 05 RW. 03 Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung ini memang bukan sembarang masjid. Ini karena Masjid Al Ikhlas Sijuk atau Masjid Sijuk, merupakan masjid tertua di Kabupten Belitung yang dibangun tahun 1817. Sebenarnya selain Masjid Al Ikhlas Sijuk, ada tiga masjid lain di Membalong, Kelapa Kampit, dan Badau yang tergolong masjid tua di Belitung. Namun karena ketiga masjid ini sudah dirobohkan dan diganti masjid baru, maka yang tersisa hanya ada di Sijuk ini. Tidak hanya bersejarah dalam perkembangan Islam di Belitung, namun Masjid Al Ikhlas Sijuk juga memiliki riwayat yang berkaitan dengan perjuangan rakyat Indonesia melawan Kolonial Belanda. Begitu bersejarahnya Masjid Al Ikhlas Sijuk ini membuat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Belitung menetapkannya sebagai cagar budaya.

Masjid yang berjarak 200 meter dari Klenteng Sijuk yang juga termasuk klenteng tertua ini dianggap mewakili simbol toleransi yang tinggi. Menilik dari arsitekturnya, maka kita bisa mendapati adanya atap masjid yang bergaya budaya nusantara dengan bentuk limasan tumpang. Sementara itu untuk bahan bangunan yang digunakan untuk membangun masjid ini hampir sebagian terbuat dari kayu. Kayu paling menarik bisa kita dapati di bagian pilar tiang utama yang menggunakan kayu teruntum yang hanya tumbuh di daerah hutan bakau. Sedangkan untuk lantainya sendiri sudah menggunakan keramik. Masjid yang direnovasi tahun 1948 dan 1999 ini sendiri memiliki luas bangunan 136 m2 dan luas tanah 1.813 m2 dengan bangunan utama mihrab yang menjorok keluar serta juga pendopo. Dari semua hal yang dihadirkan oleh Masjid Al Ikhlas Sijuk ini, maka Anda akan bisa menikmati wisata religi dengan kesan yang mendalam. Tidak hanya bisa menikmati wisata religi, di Masjid Al Ikhlas Sijuk ini kita juga bisa mendapati wisata sejarah yang sangat bernilai. Tapi untuk bisa menikmati wisata sejarah yang bernilai di Masjid Al Ikhlas Sijuk, maka Anda disarankan untuk membawa seorang guide atau pemandu wisata.

foto #1

2. Vihara Dewi Kwan In

Berikutnya, wisata religi yang patut Anda kunjungi saat berlibur ke Belitung adalah Vihara Dewi Kwan In. Vihara yang berada di Desa Burung Mandi, Kabupaten Belitung ini sendiri merupakan yang terbesar dan tertua di di Pulau Belitung. Vihara Dewi Kwan In ini memang terbilang kuno karena mulai ditemukan sejak tahun 1747. Penemuan Vihara Dewi Kwan In sendiri ketika itu didapati oleh seorang nelayan yang sedang melabuhkan perahunya di Pantai Burung Mandi. Dari riwayatnya, Vihara Dewi Kwan In ini diketahui merupakan tempat peribadatan Umat Buddha. Bahkan ada yang menyatakan bahwa Vihara Dewi Kwan In ini pernah dijadikan tempat sembahyang oleh Dewi Kwan Im pada ruang Kon Im. Area sembahyang di Vihara Dewi Kwan Im sendiri ada tiga yaitu Sitiyamuni, Shimunyo serta Kon Im yang berada di puncak vihara. Karena berada di kawasan perbukitan, maka pengunjung yang datang dan akan mengeksplorasi vihara, diharuskan melewati beberapa anak tangga yang jumlahnya ada 86. Sekarang Vihara Dewi Kwan In memang sudah bukan lagi tempat peribadatan umat Buddha. Ini karena begitu ramianya pengunjung yang datang maka Pemerintah Daerah pun menetapkan Vihara Dewi Kwan In sebagai obyek wisata.

foto #2

Namun demikian pada hari-hari besar umat Buddha seperti Hari Waisak dan Imlek, maka Vihara Dewi Kwan In akan difungsikan kembali sebagai tempat peribadatan. Hal yang paling menjadi daya tarik wisatawan datang ke Vihara Dewi Kwan In adalah adanya mitos akan terkabulnya doa jika meminta permohonan di tempat ini. Dari sinilah kemudian banyak wisatawan yang berdatangan, bukan hanya dari dalam negeri, tapi tidak sedikit wisatawan yang datang dari luar negeri. Di Vihara Dewi Kwan In sendiri, Anda tidak hanya bisa menikmati wisata religi dan wisata sejarah. Tapi karena lokasi vihara yang berada di perbukitan, maka Anda pun di sini dapat menikmati sajian alam yang indah dari ketinggian. Dari puncak vihara ini kita bisa menyaksikan Pantai Burung Mandi dan juga lautan yang luas. Tidak ketinggalan pula bila beruntung, di puncak bukit, kita bisa menjumpai kerumunan monyet yang mencari makan.

3. Desa Wisata Qur’an Hamasah

foto #3

Terakhir, wisata religi yang menarik dan patut untuk kita kunjungi saat berada di Belitung yakni Desa Wisata Qur’an Hamasah. Rindu ingin mendengar suara lantunan Al-qur’an seperti yang rutin didengar saat berada di desa? Datang saja ke Desa Wisata Qur’an Hamasah yang berada di Desa Batu Itam, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung. Sesuai dengan namanya maka di sini kita akan bisa mendapati sebuah tempat di pedesaan yang memiliki kegiatan membaca dan juga menghafal Al-Qur’an. Kegiatan membaca dan menghafal Al-Qur’an di desa ini sendiri bisa diikuti oleh siapa saja termasuk Anda yang datang dan ingin mencobanya. Tapi memang untuk bisa menfal Al-Qur’an dengan baik dibutuhkan waktu yang lama minimal 30 hari. Nantinya akan ada program bernama “Karantina 30 Juz Hafal Al Quran dalam 30 Hari” yang bisa diikuti untuk bisa menyelesaikan hafalan. Program “Karantina 30 Juz Hafal Al Quran dalam 30 Hari” sendiri telah berhasil mencetak beberapa hafiz (penghafal Al-Qur’an). Salah satu keberhasilan yang paling sukses dari program ini adalah munculnya pemuda hafiz, yang mampu menghafal Al-Qur’an hanya dalam waktu 14 hari. Karena di sini peserta atau pendaftar akan diberikan program menghafal Al-Qur’an maka ada biaya yang harus dibayar. Biaya program ini sendiri mulai dari Rp5.978.000 dengan biaya pendaftaran sebesar Rp97.500. Tapi bila pun Anda tidak mengikuti program dan hanya mampir berkunjung maka kesan religi yang mendalam akan bisa Anda dapatkan di sini. Pasalnya saat berada di Desa Wisata Qur’an Hamasah, Anda akan mendapati banyak hafiz yang sedang mengaji dan mengfal Al-Qur’an. Desa Wisata Quran Hamasah sendiri berada di lokasi yang bersih dan nyaman. Karena berada dekat pantai, maka Anda di Desa Wisata Qur’an Hamasah ini juga bisa menikmati suasana pantai yang indah.

Tags: #ecns2007, #estudisprecolombins, #grupoalvorada


Komentar