Pantun merupakan salah satu hal yang tak asing di negeri ini. Beberapa daerah di Indonesia seperti Belitung, bahkan memiliki budaya pantun yang sangat kental. Kentalnya budaya pantun di Belitung tersebut bisa kita lihat dari sebuah kesenian bernama Betiong. Pertunjukan seni Betiong khas Belitung sendiri menunjukkan beragam hal. Selain adu pantun, dalam seni Betiong, kita bisa menyaksikan tarian, musik dan juga nyanyian. Lalu seperti apakah kesenian Betiong yang mirip dengan seni Begambus tersebut? Mari ikuti penjelasannya di bawah ini.
ASAL USUL KATA BETIONG
http://www.belitungisland.com
Nama Betiong sendiri berasal dari kata ketiong yang menggambarkan seni burung beo. Jadi dulu ketika gendang dimainkan para pemain betiong, burung beo tersebut mengucapkan kata “tiong-tiong”. Nah dari sinilah kemudian muncul nama Betiong untuk kesenian berbalas pantun tersebut. Pantun dalam seni Betiong ini menggunakan bahasa Belantu yang merupakan bahasa tertua yang ada di Belitung dengan unsur logat melayu.
WAKTU PERTUNJUKKAN BETIONG
http://www.belitungisland.com
Kesenian Betiong pada zaman dulu merupakan salah satu pertunjukan yang paling populer di tanah Belitung. Saat itu Betiong dulu seringkali ditampilkan pada upacara-upacara adat setempat, termasuk dan khususnya upacara atau tradisi Maras Taun. Maras Taun sendiri adalah upacara selamatan kampong sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah yang ada dalam wujud panen padi yang melimpah. Upacara yang dilakukan satu tahun sekali disetiap kampung di Belitung ini pun semakin marak karena dipertunjukkan seni Betiong. Namun dalam perkembangannya sekarang, Betiong tidak hanya dimainkan saat upacara Maras Taun saja. Sebab saat ini Betiong juga seringkali didapati dalam acara-acara pernikahan, khitanan dan acara lainnya. Pertunjukan keseian Betiong sendiri biasanya ditampilkan dari sore hari hingga pagi hari atau semalaman suntuk.
CIRI KHAS BETIONG
Sebagai kesenian asli Belitung, tentu Betiong memiliki kekhasannya sendiri. Ciri khas dari kesenian Betiong ini ada pada pantunnya yang bersifat spontan. Meski bersifat spontan, namun dalam pantun tersebut ada berbagai makna seperti sindiran hingga percintaan. Dalam Betiong ini bila pemain tidak bisa membalas pantun dari lawannya maka pemain tersebut dinyatakan kalah dan harus diganti. Karena pantun yang spontan inilah maka banyak pihak yang mengganggap Betiong sebagai salah satu kesenian spesial karena tidak semua orang bisa melakukannya.
PENGGUNAAN INSTRUMEN MUSIK
Untuk penggunaan instrumen musik untuk memeriahkan Betiong ini pada awalnya menggunakan beberapa instrumen saja seperti tawak-tawak, gong, gendang dan piul atau biola serta suara (vokal). Setiap instrumen tersebut memiliki karakter dan peran sendiri-sendiri sehingga mampu membentuk ciri khas musik seni Betiong. Sementara itu pada masa sekarang, instrumen musik yang mendukung kesenian Betiong ini bertambah banyak. Ini karena ada beberapa instrumen musik yang ditambahkan seperti symbal, tamborin dan juga tom-tom. Tujuan ditambahkannya beberapa alat musik sebagai wujud modifikasi dalam seni Betiong ini adalah agar kesenian asli Belitung ini terlihat lebih modern dan supaya bisa lebih menarik perhatian penonton.
USAHA PELESTARIAN KESENIAN BETIONG
Begitu khas dan osirinalnya Betiong sebagai kesenian di Belitung maka usaha pelestariannya pun dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting. Salah satu pihak yang melestariakn kesenian Betiong adalah sanggar Seni Budaya Barik Geresik Badau yang berada di di Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung. Sanggar ini melakukan usaha pelestarian kesenian Betiong sejak tahun 2015. Menilik riwayatnya, sebenarnya Seni Budaya Barik Geresik Badau sudah memulai kegiatan dibidang kesenian sejak tahun 2004 saat pertama kali didirikan dengan nama Sanggar Bahari. Namun di tahun 2008, Sanggar ini berubah nama menjadi Sanggar Bulangsi. Perubahan nama kembali terjadi di tahun 2014 dari Sanggar Bulangsi menjadi Sanggar Budaya Belitong. Dan akhirnya di tahun 2014, muncul nama Sanggar Budaya Barik Geresik Badau yang menggantikan nama Sanggar Budaya Belitong.
Sampai saat ini Sanggar Budaya Barik Geresik Badau masih aktif melakukan berbagai latihan, pertunjukan dan juga berbagai perlombaan. Tidak ketinggalan pula Sanggar Budaya Barik Geresik Badau ini juga sering ikut berpartisipasi dalam beberapa festival kesenian yang diadakan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung. Dalam usaha pelestarian kesenian Belitung, sanggar ini juga seringkali aktif memberikan pelatihan bagi generasi muda di lingkungan sekitar. Tak jarang dari beberapa generasi muda ini ada yang tertarik datang untuk menjadi murid serta belajar kesenian daerah Belitung tersebut.
TELAH MENJADI WARISAN BUDAYA
Sebagai budaya dan seni khas dari Belitung, Betiong memang tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, sejak tahun 2012, Betiong telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dan telah terdaftar di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan nomor registrasi 2012002720. Dari telah terdaftarnya Betiong sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) maka sudah sepantasnya bila kesenian ini harus terus dilestarikan.
Komentar