Saat ini memang banyak orang yang menggemari kisah-kisah misterius. Beberapa orang bahkan ada yang menjadikan beberapa objek atau destinasi yang memiliki kisah misteri ini menjadi wisata. Di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, tepatnya di Dusun Birah, Desa Kelubi, ada sebuah kisah misteri yang bisa ditelusuri keberadaannya sampai sekarang. Kisah misteri di Manggar ini sendiri berwujud sebuah kursi kuno yang terbuat dari bebatuan granit.
SUDAH ADA SEJAK BERABAD-ABAD YANG LALU
http://www.belitungisland.com
Kursi misterius ini bisa kita jumpai di salah satu puncak bukit Gunong Bulongan atau ada yang menyebut Bukti Pemantauan. Keberadaan kursi ini memang sangat aneh dan misterius. Pasalnya, kursi ini tidak ada yang mengetahui siapa yang membangunnya. Kursi batu yang misterius tersebut juga dikatakan sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Dukun Kampong Birah Repan (65) sendiri menyatakan kursi batu Bukit Pemantauan ini sudah berdiri sebelum orang tuanya lahir. Lebih lanjut Birah Repan mengatakan bahwa kursi batu tersebut dibuat oleh makhluk gaib.
"Kursi ini dibuat oleh makhluk gaib, mungkin sudah beratus abad la ade di sini, zaman itu orang-orang masih makan kera," kata Repan.
http://www.belitungisland.com
Masih menurut Repan, kursi batu Bukit Pematauan ini diyakininya sudah ada sebelum agama Islam masuk Belitung. Kisah tertulis mengenai keberadaan kursi batu Gunong Bulongan ini sendiri tidak bisa didapatkan karena memang tidak ada satu pun orang yang mengetahui secara persis pembangunannya. Bahkan Repan sendiri sebenarnya juga tidak mengetahui secara pasti sejarah kursi tersebut. Dirinya mengaku hanya melakukan dugaan dan perkiraan mengenai apa-apa yang terkait dengan kursi batu tersebut.
DIBANGUN MAKHLUK HALUS?
http://www.belitungisland.com
Dugaan Repan pada batu kursi ini juga mengarah pada pembangunan yang dilakukan oleh makhluk halus. Dugaan ini diyakini cukup kuat karena ada cerita yang pernah terjadi di sini di mana ada sekelompok orang yang merobohkan kursi. Tapi ternyata keesokan harinya kursi batu yang dirobohkan tadi kembali berdiri seperti semula.
KARAKTERISTIK KURSI BATU
Kursi batu yang berada di Bukit Pemantauan ini memiliki tinggi kurang lebih 1,5 meter dan berada di sebuah bukit batu yang luasnya sekitar setengah hektar. Kursi batu ini sendiri menghadap ke arah Timur dimana ada kota Manggar yang ada didepannya. Sementara di sisi sebelah kiri kita bisa menyaksikan Gunong Burong Mandi.
"Kalok duluk, dari sinek keliatan EC (electrische centrele) Manggar)," kata Repan.
PERJALANAN MENUJU KURSI BATU BUKIT PEMANTAUAN
Untuk menuju kursi batu Bukit Pemantauan ini Anda pertama kali menuju ke Dusun Birah. Dari Dusun Birah, Anda akan melakukan perjalanan menuju puncak Gunong Bulong dengan waktu kurang lebih 2 jam. Yang perlu diketahui jarak dari desa ke kaki bukit ini cukup jauh yakni 12 km yang menghabiskan waktu sekitar 1 jam. Sementara sisanya 1 jam lagi adalah waktu tempuh dari kaki gunung ke puncak. Gunung atau bukit ini sendiri memiliki ketinggian kurang lebih 300 meter.
PERJALANAN DARI DESA BIRAH KE KAKI BUKIT PEMANTAUAN
Anda memang bisa menggunakan kendaraan dari Desa Birah ke kaki Gunong Bulong. Tapi dalam perjalanan tersebut Anda harus berhati-hati karena medannya yang terbilang berat. Ini karena jalan menuju bukit ini merupakan bekas jejak ban truk yang sudah rusak parah, berlumpur dan becek. Tidak hanya jalanan yang mengenaskan, tapi dalam perjalanan ini Anda juga harus siap melewati dua sungai kecil setinggi betis orang dewasa. Belum lagi adanya jembatan kayu yang keadaannya rusak parah, membuat perjalanan dengan mobil ini harus berganti dengan motor. Memang disarankan orang-orang yang akan menuju ke Bukit Pemantauan dari Dusun Birah ini menggunakan sepeda motor agar lebih leluasa melewati medan yang berat. Tapi harus dipastikan juga motor yang akan digunakan dalam keadaan yang prima.
PERJALANAN DARI KAKI GUNONG KE PUNCAK
Sesampainya di kaki Gunong, Anda harus meninggalkan kendaraan untuk tracking mendaki dengan kedua kaki. Perjalanan mendaki ke puncak sendiri lebih sulit dari perjalanan sebelumnya. Ini karena kaki bukit yang cukup terjal membuat para pendaki harus bekerja keras untuk mendakinya. Untuk menjaga keamanan saat mendaki, pastikan Anda menggunakan alas kaki yang anti slip dan kuat. Jangan lupa juga untuk membawa persediaan makanan, terutama minuman karena perjalanan mendaki Bukit Pemantauan ini akan menghabiskan banyak tenaga. Namun semua kelelahan yang ada akan segera terbayarkan ketika sudah berada di puncak karena Anda bisa menjumpai kursi misterius dan juga menyaksikan pemandangan yang menakjubkan.
Menurut Bendahara KNPI Beltim Harli Agusta, Bukit Pemantauan ini merupakan destinasi yang unik dan menarik. Adanya tumpukan bebatuan yang ada akan mengingatkan siapa pun yang datang pada Situs Kebudayaan Megalitikum, Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Bukan tidak mungkin ini juga merupakan peninggalan kebudayaan megalitikum, paling tidak jika melihat dari bentuk, tumpukan ini jelas bukan disusun oleh alam, tapi oleh tangan manusia," kata Harli.
Komentar