Tarian ini melibatkan sebanyak 800 penari. Diantaranya 50 anak dari Sanggar Tari Belitong, 36 siswa SDN 21 Tanjungpandan, 64 siswa SMPN 1 Tanjungpandan, dan 70 siswa asal Sijuk. Cairan pewarna menghiasi tubuh para penari dan menarik perhatian penonton.
Pementasan Tari Pendulang Timah dengan panggung berupa hamparan pasir putih nan lembut Pantai Tanjungtinggi ini berlangsung sekitar 30 menit. Penampilan ini meraih penghargaan rekor dari Original Rekor Indonesia (ORI).
Para penari yang jumlahnya hingga ratusan ini menjadi obyek bidikan lensa para fotografer. Tak sedikit juga masyarakat yang meminta untuk foto bersama para penonton. Para penari yang masih terbalur cairan warna-warni ini menimbulkan keinginan masyarakat untuk berfoto.
FLP 2015 secara umum mengalami kesuksesan besar. Animo dari para penonton yang terdiri dari masyarakat dan wisatawan menjadi tolok ukur pagelaran ini. Bahkan Tari Pendulang Timah secara resmi ditetapkan sebagai tarian asli Belitong.
Tarian ciptaan Andrea Hirata ini nantinya akan digunakan sebagai penyambutan tamu maupun acara-acara besar di Belitung. Sanggar yang membina para penari ini agar selalu siap menyiapkan para penari untuk tampil bila diperlukan. (*)
Komentar