Jembatan kayu kemudian akan berbelok ke kanan, membentang lurus sepanjang kurang lebih 500 meter dengan pepohonan bakau rindang di sisi kanan. Sementara di sisi kiri alur sungai yang tenang menuju muara adalah pemandangan yang tidak kalau menarik.
Sementara itu di seberang sungai pemandangan hutan bakau dengan kicauan suara binatang terutama burung adalah hiburan alam menarik yang bisa anda nikmati. Ada banyak spot foto yang bisa anda capture, termasuk pohon bakau yang dibiarkan menembus jembatan kayu di pertengahan area.
NAIK PERAHU KAYU
Tidak puas hanya berjalan di jembatan, ada aktivitas menarik yang bisa anda lakukan, yaitu naik perahu kayak yang terbuat dari kayu untuk mengarungi sungai. Kondisi sungai yang tidak berombak bisa membuat anda menikmati keindahan tempat ini secara maksimal.
Sebelum anda mencapai titik ujung dari jalur jembatan kayu yang membentang sepanjang hampir 500 meter, terdapat titik belokan ke kanan mengarah ke dalam hutan bakau. Di titik belokan ini terdapat tempat istirahat dan spot foto di atas bebatuan yang cukup menarik.
Cukup dengan berjalan kurang lebih 50 meter anda akan menjumpai bukit yang cukup menarik. Di Bukit ini anda bisa memandang hutan bakau dari ketinggian sambil beristirahat setelah berjalan sepanjang jembatan kayu. Di tempat ini ada beberapa warung sederhana yang menjual aneka minuman dan makanan yang bisa dinikmati sambil bersantai.
Apakah anda pernah mejelajah hutan bakau ? Di Belitung ada sebuah tempat yang dinamakan Wisata Mangrove Kuale di desa Sijok Belitung. Kuale adalah sebuah destinasi yang dibangun dan dikelola oleh masyarakat desa untuk pelestarian hutan bakau (mangrove) sekaligus memberikan atraksi batu untuk berwisata di Belitung.
JELAJAH MANGROVE
Pertama tiba di lokasi ini, pengunjung akan masuk dari sisi sungai kecil yang mengalir menuju muara. Sekitar 100 meter dari jalan utama, pengunjung akan disambut dengan gerbang masuk bertuliskan Mangrove Kuale. Di tempat ini pemandangan pepohonan bakau banyak terlihat dan anda bisa memulai kegiatan selfie agar siap di upload ke media sosial. Pada saat artikel ini ditulis tidak ada biaya masuk ke tempat ini, tetapi untuk anda yang ingin memberikan donasi untuk kegiatan ini, tersedia kotak sumbangan jika anda berkenan memberikan kontribusi.
Mulai dari tempat ini anda akan menaiki jembatan kayu yang dibangun oleh masyarakat desa untuk mulai menjelajah keindahan hutang mangrove di kuale. Jalan lurus hampir 100 meter anda akan menjumpai titik belok dimana ada terdapat gubuk yang bisa dijadikan spot foto.
Berlokasi hanya 7km dari pantai Tanjung Tinggi dan 3.6km dari pantai Kampong Dedaun, lokasi wisata Mangrove Kuale sangat mudah dicapai. Kendaraan cukup anda arahkan ke desa Sijuk di sisi Timur pantai Tanjung Tinggi. Karena tidak ada macet di Belitung, waktu yang diperlukan untuk mencapai tempat ini kurang dari 10 menit.
Sebelum anda mencapai lokasi Mangrove Kuale, setelah menyeberangi jembatan dan sungai besar memasuki desa Sijuk ada dua spot wisata yang mungkin akan cukup menarik untuk disinggahi. Dua tempat yang sangat penting untuk menunjukkan kehidupan beragama di Belitung. Tempat yang pertama adalah Vihara Kong Fu Chu yang sering dinamakan Klenteng Sijuk. Sementara itu tidak jauh dari tempat ini adalah sebuah mesjid tua yang bernama Mesjid Al Ikhlas yang dibangun pada tahun 1817.
NEGERI SEMBILAN KUALE SIJOK
Istilah negeri sembilan tidak ada hubungan nya dengan negara bagian di Malaysia. Negeri sembilan ini adalah nama keren dari kampung kuno yang terdiri dari 9 rumah yang ada di desa Sijuk. Pertama kami memasuki desa ini anda akan melihat beberapa bangunan tua khas melayu yang terbuat dari kayu. Sebagian rumah sudah hampir runtuh. Kampung ini sudah dihuni oleh lima generasi.
Budaya melayu sangat kental dengan kehidupan masyarakat Belitung. Arsitektur kuno di tempat ini adalah bukti sejarahnya. Sijuk adalah desa yang sudah lama ada ditulis dalam sejarah pra-kolonial. Pada jaman kerajaan Badau yang berkuasa di Belitung sekitar abad ke-13, Sijuk yang dipimpin oleh Wangsa Yuda merupakan salah satu pusat keresinedan penting dari kerajaan Badau yang kala itu dipimpin oleh Rangga Yuda.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang harus anda perhatikan jika berkunjung ke Mangrove Kuale Sijok adalah sebagai berikut:
- Pastikan anda berhati-hati selama berjalan di atas jembatan kayu. Akar-akar bakau yang keluar dari dalam tanah terlihat cukup tajam.
- Dasar sungai sangat berlumpur. Jadi jangan sekali-kali berfikir untuk menceburkan diri ke sungai pada saat anda berada di tempat ini.
- Jaga anak-anak anda. Tidak semua jembatan dilengkapi dengan railing, sehingga keanaman putra-putri anda harus senantiasa diperhatikan.
Komentar Mangrove Kuale
Keren banget dan alami mengitari pohon bakau yang masih asri, btw ada buaya nya gak ya ?
balas