Lokasi ini tergolong jarang dikunjungi masyarakat sekitar maupun wisatawan. Air terjun dengan ketinggian sekitar 7 meter ini terletak di lereng bukit yang memisahkan Desa Burung Mandi dan Desa Mempayak. Berada di ketinggian sekitar 400 meter di atas permukaan laut (mdpl), air terjun ini menyajikan trek menantang.
Meskipun memiliki trek menantang, namun akses jalan ke lokasi air terjun terbilang tak terlalu sulit. Bagi pecinta haiking, trek yang disajikan ke lokasi air terjun sangat sesuai. Kendaraan roda dua bisa masuk hingga lokasi air terjun. Hanya membutuhkan waktu 20 menit juga menggunakan sepeda motor.
Sedangkan bagi pengendara mobil harus menempuh jarak lumayan jauh dengan berjalan kaki. Pengunjung bisa menikmati alam bebas dengan udara perbukitan sejuk. Sebelum lokasi air terjun, pengunjung disambut dua aliran sungai kecil. Air di sungai tersebut masih sangat bersih.
Pihak desa merencanakan air terjun tersebut sebagai obyek wisata alam terbuka. Upaya tersebut diawali dengan proses perubahan status kawasan hutan menjadi hutan kemasyarakatan. Setidaknya lahan seluas 200 hektar di sekitar lokasi masuk dalam rencana tersebut.
"Rencana kita memang sudah ada. Termasuk pengelolaan langsung dari masyarakat kita," sebut Kades Burung Mandi, Sudarsono. (*)
Rute menuju air terjun Desa Burung Mandi:
Jalan Raya Kelapa Kampit masuk melalui Jalan Dam II. Melintas di jalan tanah merah ini sekitar 20 menit menggunakan sepeda motor. (*)
Komentar