Inilah Baju Seting dan Kain Cual, Wujud Pakaian Adat Belitung

Artikel dan Berita Tentang Belitung
Add to bookmarkAdded
Belitung Article #227
 
 Asep Irwan Gunawan  31/03/2020
Location: Belitung VIEW 11580 LIKE 10

Indonesia yang memiliki beragam budaya membuat kita bisa menjumpai beberapa pakaian adat yang jumpai dibeberapa tempat, termasuk di Belitung. Di negeri Laskar Pelangi ini kita bisa mendapati pakaian adat bernama Baju Seting dan Kain Cual. Pakaian adat Belitung yang berupa Baju Seting dan Kain Cual ini sendiri hampir sama dengan kain songket dari Palembang. Satu hal saja yang membuat Baju Seting dan Kain Cual dengan Songket Pelembang ini sama adalah tingkat kerumitannya. Lalu bagaimana sejarah, proses pembuatan dan penggunaan dari Baju Seting dan Kain Cual ini? Berikut penjelasannya.

SEJARAH

foto #0 Kain Cual (Songket) Belitung
Kain Cual (Songket) Belitung

Meniik riwayatnya, Baju Seting dan Kain Cual ini diyakini berasal dari percampuran kebudayaan Arab dan Cina. Jadi pada masa lalu diketahui ada saudagar kaya dari Arab dayang ke Belitung untuk mensyiarkan agamar Islam sembari berdagang. Setelah lama berada di Belitung dan bermukim di Mentok, saudagar kaya ini kemudian mendapatkan istri seorang keturunan Cina. Nah saat pernikahannya, kedua pasangan ini mengenakan pakaian adatnya masing-masing. Terlihat pasangan pengantin ini kemudian mengenakan Baju Seting dan Kain Cual yang menarik perhatian warga. Karena kemudian banyak orang Cina dan Arab yang berdatangan dan menikah dengan orang pribumi, membuat pakaian Baju Seting dan Kain Cual ini semakin populer digunakan saat pernikahan berlangsung.

Dalam perkembangannya, Baju Seting dan Kain Cual ini kemudian dipadukan dengan corak lokal kebudayaan Melayu asli Bangka Belitung. Dari sini kemudian muncul Baju Seting dan Kain Cual yang merupakan hasil perpaduan 3 budaya yakni Arab, Cina, dan Melayu. Pada dahulu kala Kain Cual ini disebut dengan Limar Muntok yang memiliki motif mirip kain songket dari Sumatera Selatan. Adanya kemiripan dengan kain songket ini mencerminkn bahwa kain limar muntok ini mendapat pengaruh budaya Melayu. Dari kisah lainya didapati cerita bahwa kain limar muntok ini muncul dan berkembang pada abad ke-17 di daerah bernama Muntok. Orang yang pertama kali memperkenalkan kain limar muntok ini adalah kakek buyut pendiri toko kain Cual Ishadi yang berada di Pangkal Pinang.

foto #1 Kain Cual (Songket) Belitung
Kain Cual (Songket) Belitung

BUSANA PENGANTIN

Dalam acara pernikahan di Belitung, Baju Seting dan Kain Cual yang terbuat dari kain beludru ataupun kain sutra ini biasanya dipakai oleh pengantin wanita. Baju seting yang dipakai pengantin wanita ini terlihat seperti baju kurung biasa dengan warna merah dan dilengkapi beberapa aksesoris. Untuk bawah dari pakaian pengantin wanita ini adalah kain cual atau juga disebut kain besusur atau juga kain lasem. Untuk melengkapi busana pengantin wanita Belitung ini maka kita akan mendapati alas kaki khusus yang disebut dengan pending selop atau sandal arab.

foto #2 Kain Cual (Songket) Belitung
Kain Cual (Songket) Belitung

Sementara itu untuk busana pengantin pria Belitung kita akan mendapati sebuah jubah dengan ukuran panjang. Jubah dengan warna merah gelap dan corak arab ini biasanya akan dilengkapi dengan kain panjang atau selendang. Selandang ini nantinya akan diselempangkan di bagian bahu kanan dengan arah menyamping. Sedangkan untuk bagian bawah dari pakaian pengantin pria ini yaitu celana panjang yang warnanya akan disesuaikan dengan warna baju atasan. Untuk membuat kesan yang serasi dengan pengantin wanita maka pada pakaian pada pengantin pria ini akan diberikan hiasan pernik yang motifnya akan disesuaikan dengan pasangannya.

PROSES PEMBUATAN

foto #3 Kain Cual (Songket) Belitung
Kain Cual (Songket) Belitung

Proses pembuatan Baju Seting dan Kain Cual ini memang terbilang rumit hingga membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya. Selain proses pembuatannya yang rumit, untuk mendapatkan bahan-bahan yang unik ini juga terbilang sulit. Bahan-bahan untuk membut Kain Cual ini sendiri antara lain sutra, serat kayu, polyster, katun, hingga ada pula yang menggunakan benang emas seberat 18 karat. Dari kerumitan dan sulitnya bahan-bahan untuk proses pembuatannya, tak heran bila kemudian harga Kain Cual terbilang mahal seperti halnya Songket Pelembang. Biasanya Kain Cual ini dibuat oleh ibu-ibu sambil mengisi waktu luang dengan metode tradisional tenun ikat.

MOTIF PADA KAIN CUAL DAN NILAI FILOSOFIS

foto #4 Kain Cual (Songket) Belitung
Kain Cual (Songket) Belitung

Motif Kain Cual yang khas didapati adalah motif flora fauna yang terdiri dari dua jenis yakni motif Jande Bekecak (motif ruang kosong) dan motif Penganten Bekecak (corak penuh). Motif yang terdapat pada Kain Cual sendiri memiliki nilai dan makna filosofis yakni menggambarkan keindahan serta proses menenun yang rumit dan kompleks.

PENGGUNAAN BAJU SETING DAN KAIN CUAL

foto #5 Kain Cual (Songket) Belitung
Kain Cual (Songket) Belitung

Dalam penggunaanya, baju yang identik dengan pakaian adat bangsawan ini biasanya dipakai untuk acara-acara adat seperti pernikahan atau acara besar dan acara resmi lainnya. Namun saat ini dalam perkembangannya, penggunaan kain cual atau kain bermotif cual ini juga bisa kita dapati pada baju seragam sekolah dasar atau sergam kantor-kantor pemerintahan.

AKSESORIS

foto #6 Kain Cual (Songket) Belitu
Kain Cual (Songket) Belitu

Pada acara –acara tertentu sepeti acara yang sangat penting, kain Cual ini biasanya akan dilengkapi dengan beberapa aksesoris pelengkap seperti sorban (sungkon) yang digunakan oleh laki-laki dan mahkota (paksian) yang digunakan oleh wanita. Pada mahkota (paksian) kita bisa mendapati beberapa aksesori berwarna emas dengan pelengkap berupa ornamen-ornamen khusus berbentuk bunga teratai. Sementara itu aksesoris pada penutup dada pada baju adalah ornamen kembang goyang, pagar tenggalung, daun bambu, kembang cempaka, sari bulan dan kuntum cempaka. Aksesoris lain yang biasanya digunakan dalam penggunaan Baju Seting dan Kain Cual adalah hiasan kepala berupa tutup sanggul atau kembang.

Jangan lupakan juga adanya aksesoris kalung serta anting berukuran panjang. Ada juga aksesoris berwujud hiasan yang disematkan pada kedua daun telinga yang disebut dengan sepit udang. Aksesoris lain yang bisa didapati yakni gelang pending berukuran besar yang biasanya digunakan sebagai perlengkapan ikat pinggang. Terakhir, aksesoris pada Baju Seting dan Kain Cual adalah hiasan ronce melati yang dilekatkan pada bagian baju.

foto #7

Bila dirangkum secara utuh maka aksesoris yang bisa didapati pada Baju Seting dan Kain Cual ini antara lain :

 Teratai atau penutup dada yang dikenakan pada baju

 Paksian atau mahkota emas dengan ornamen khusus

 Sorban (sungkon)

 Tembang cempaka

 Kuntum cempaka

 Tembang goyang

 Pagar tenggalung

 Sari bulan

 Daun bambu

 Kembang hong atau tutup sanggul sebagai hiasan kepala

 Gelang pending yang digunakan untuk ikat pinggang

 Kalung anting panjang

 Hiasan ronce melati yang dilekatkan pada baju yang dikenakan.

 Sepit udang yang digunakan untuk hiasan yang diletakkan di telinga kiri dan kanan

Tags: #ecns2007, #estudisprecolombins, #grupoalvorada


Komentar